Seorang GURU menurut Ki Hajar Dewantara:
1. ING NGARSO SUNG TULODHO
1. ING NGARSO SUNG TULODHO
Kunci sukses pendidikan yang pertama dan utama adalah AKHLAQ.
Guru harus bisa menjadi teladan dalam berakhlaq. Kebanyakan dari anak didik lebih percaya dengan guru-gurunya ketimbang orangtuanya sendiri, karena guru dianggap telah mengetahui segalanya. Oleh karena itu, segala tingkah laku dan sopan santun guru akan menjadi panutan muridnya.
Guru harus bisa menjadi teladan dalam berakhlaq. Kebanyakan dari anak didik lebih percaya dengan guru-gurunya ketimbang orangtuanya sendiri, karena guru dianggap telah mengetahui segalanya. Oleh karena itu, segala tingkah laku dan sopan santun guru akan menjadi panutan muridnya.
>>> Guru kencing berdiri, murid kencing berlari <<<
2. ING MADYO MANGUN KARSO
2. ING MADYO MANGUN KARSO
Kunci sukses kedua adalah MINAT DAN SEMANGAT BELAJAR.
Guru harus benar–benar menjadi penggali minat dan pemompa semangat belajar anak sehingga setiap anak mampu berpikir kritis dan belajar mandiri. Jadi sebetulnya guru tidak perlu banyak mengajar, justru lebih perlu banyak menggagas tentang beragam bintang prestasi di langit yang perlu setiap siswa gapai.
Seorang bijak berpendapat, bahwa tugas guru itu ibaratnya bercerita tentang enaknya ilmu dan membangkitkan selera anak untuk melahap ilmu tersebut. Keberhasilan tertinggi guru adalah jika mampu mengubah siswa yang mogok belajar menjadi siswa lebih pandai dari dirinya.
Ini bukan tidak mungkin, karena:
- Otak anak dalam golden-age sedang otak gurunya sudah mulai telmi.
- Waktu belajar anak lebih luas, sementara waktu belajar guru lebih terbatas.
- Sumber belajar saat ini lebih banyak, daripada sumber belajar saat guru kuliah.
3. TUT WURI HANDAYANI
Seorang bijak berpendapat, bahwa tugas guru itu ibaratnya bercerita tentang enaknya ilmu dan membangkitkan selera anak untuk melahap ilmu tersebut. Keberhasilan tertinggi guru adalah jika mampu mengubah siswa yang mogok belajar menjadi siswa lebih pandai dari dirinya.
Ini bukan tidak mungkin, karena:
- Otak anak dalam golden-age sedang otak gurunya sudah mulai telmi.
- Waktu belajar anak lebih luas, sementara waktu belajar guru lebih terbatas.
- Sumber belajar saat ini lebih banyak, daripada sumber belajar saat guru kuliah.
3. TUT WURI HANDAYANI
Kunci sukses ketiga adalah PENGASUHAN DAN PENGAYOMAN.
Guru sebagai pengganti orang tua yang menerapkan Asah, Asih, Asuh. Namun, sekali lagi bukan dalam arti mengajar tapi mendidik.
Guru sebagai pengganti orang tua yang menerapkan Asah, Asih, Asuh. Namun, sekali lagi bukan dalam arti mengajar tapi mendidik.
0 Comment:
Posting Komentar