Sebelum kita membahas jawabannya … ada baiknya kalau tilik dulu sepenggal kisah kehidupan berikut.
Alkisah,
Ada sebuah batu bata yang sudah sangat siap untuk ditata dan menjadi salah satu elemen pembentuk suatu bangunan. Sebelumnya … ternyata, sungguh sangat berat fase yang harus dilalui.
>>> Diadopsi dari rahim ibunya, sebuah tanah liat yang berkualitas bagus. Melalui seleksi yang ketat dari sang pengrajin, diproses, dengan proses yang mungkin menyakitkan. Diinjak, dipukul, disiram air, dan dicukilnya batu krikil yang melekat serta kotoran lain. Setelah itu, baru bisa dicetak, yang sebelumnnya diuji kelayakannya supaya bisa dicetak. Penderitaan setelah dicetak pun belum selesai. Fase berikutnya menunggu, yakni harus bergulat dengan panas matahari sampai dengan kering. Tidak hanya di situ, rupanya fase yang harus ditempuh setelah kering adalah harus dibakar! Nah … kini telah menjadi batu bata yang sejati, siap dan bermanfaat untuk kehidupan yang lain, dimana siap menjadi elemen pembentuk bangunan kokoh. <<<
Dari cerita itu, kira-kira hikmah apa yang bisa kita ambil?
Benar, di dalam bermetamorfosa banyak sekali fase kehidupan yang dilalui. Semua harus siap dengan segala kemungkinan terburuk serta menyakitkan dari fase-fase yang akan ditempuh, dan semua itu demi mencapai perubahan yang lebih baik.
Lalu bagaimana agar kita bisa melalui fase tersebut? tentunya dengan sukses dan mencapai hasil yang terbaik?
*Kuncinya adalah, kita harus tahu dan paham tentang ilmunya benar, lalu kita harus giat belajar dan berlatih dengan telaten, serta banyak-banyak memohon hal-hal positif kepada-Nya.*
Perubahan adalah siklus yang harus kita jalanai dalam hidup ini.
Satu hal yang harus kita catat serta jalanni bersama adalah kita harus menempuh siklus hidup ini demi menuju ke arah yang lebih baik supaya kita termasuk orang-orang yang beruntung, seperti yang telah Rasulullah SAW sabdakan bahwa
“Orang yang beruntung adalah orang yang hari ini lebih baik dari kemarin, terus kalau orang yang hari ini sama saja dengan hari kemarin dia adalah orang merugi, sedangkan hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka dia dalah orang yang celaka.”
0 Comment:
Posting Komentar